Tingkatkan Kesiapsiagaan, Kejaksaan Negeri Depok Gelar Simulasi Penanggulangan Kebakaran dan Bencana

Depok, (23/05/2025) – Sebagai bentuk komitmen dalam meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi kebakaran dan bencana alam, Kejaksaan Negeri Depok menggelar kegiatan edukasi dan simulasi penanggulangan bencana pada Jumat, 23 Mei 2025. Kegiatan berlangsung di Aula dan halaman kantor, serta diikuti oleh seluruh pegawai.

Acara ini dibuka oleh Kepala Sub Bagian Pembinaan Kejaksaan Negeri Depok, Bapak Firdaus, S.H., M.H., yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pelatihan berkala guna memastikan setiap pegawai memiliki pemahaman serta keterampilan dasar dalam menghadapi keadaan darurat.

Dalam kegiatan ini Kejaksaan Negeri Depok mengundang narasumber dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok. Tiga materi utama disampaikan dalam kegiatan ini:

1. Prosedur Penanganan Api Awal

Disampaikan oleh Syarif Hidayat, S.STP, M.Si., materi ini membahas pentingnya sistem proteksi aktif dan pasif dalam gedung perkantoran. Ia menjelaskan bahwa bangunan bertingkat tinggi wajib memiliki rekomendasi dari Dinas Pemadam Kebakaran. Selain itu, disarankan penggunaan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang sesuai dengan karakteristik ruangan, seperti APAR berbasis CO₂ untuk dokumen penting dan berbasis gas untuk peralatan elektronik. Pemasangan detektor panas juga dianjurkan guna memperkuat sistem peringatan dini.

2. Simulasi Evakuasi Saat Bencana

Dalam sesi ini, Merry Setiawan menjelaskan bahwa Kota Depok berada di jalur Sesar Baribis yang berpotensi menimbulkan gempa bumi dengan kekuatan signifikan. Untuk itu, penting adanya koordinasi evakuasi melalui penunjukan petugas di setiap lantai yang akan memandu proses penyelamatan. Peserta diajak mempraktikkan prosedur evakuasi dengan tertib, termasuk pengumpulan di titik aman yang telah ditentukan dengan mempertimbangkan aspek keselamatan dari potensi reruntuhan bangunan.

3. Simulasi Pemadaman Kebakaran

Sesi terakhir dibawakan oleh Mulyadi, yang memperagakan teknik dasar pemadaman api menggunakan kain basah dan pemakaian APAR sesuai prosedur. Simulasi penanganan kebocoran gas juga dilakukan sebagai bentuk pelatihan terhadap risiko domestik yang umum terjadi.

Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya preventif Kejaksaan Negeri Depok dalam membentuk lingkungan kerja yang tanggap dan siap menghadapi berbagai situasi darurat. Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh pegawai memiliki kemampuan dasar untuk bertindak cepat dan tepat saat terjadi bencana.

Melalui kegiatan ini, Kejaksaan Negeri Depok menunjukkan komitmen nyata dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan siaga terhadap berbagai potensi bencana. Edukasi dan pelatihan seperti ini tidak hanya meningkatkan kapasitas individu, tetapi juga memperkuat kerja sama tim dalam menghadapi situasi darurat.

Dengan pemahaman dan keterampilan yang terus diasah, diharapkan seluruh pegawai Kejaksaan Negeri Depok dapat bertindak cepat, tepat, dan terukur jika bencana benar-benar terjadi. Kesiapsiagaan bukan sekadar reaksi, tetapi budaya yang harus dibangun bersama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *